TITIK JENUH
Sekilas uraian umum, yang
sering terjadi dalam kehidupan sosial kita, dapat saya sampaikan yaitu jika seseorang
itu mencapai titik kilmaks Kejenuhan atau biasa kita sebut titik jenuh yang memunculkan berbagai macam sikap negatif,
Mecari jawabawan dari titik jenuh, tidak banyak yang meberikan solusi cara tepat
dan terkadang berkesan menggantung, disini saya tidak mempersalahkan siapapun,
namun memberikan jawaban berdasarkan pengalaman yang ditemukan dalam
berkehidupan sosial, Pengalaman yang ditemukan beberapa nara sumber yang
bertemu dan bertamu kepada Ayahanda alm. Nirwan Kasim ataupun Pemuka Birabbikum,.
Secara Simple Titik Jenuh umumnya terjadi 3hal dalam kehidupan sosial:
1. Titik jenuh dalam keadaan
miskin
Titik jenuh ini umumnya terjebak
karena keadaan ekonomi yang sudah sangat terjepit, Sehingga muncul sikap apatis
dan skeptis, menyendiri, putus harapan, merasa diri ini orang yang paling hina
dan tidak berguna,.ingin bunuh diri (dalam diri buat apa hidup didunia ini
lagi),
Sehingga muncul sikap:
- Dimanakah Tuhan?
- Masihkah ada orang
yang mau membantu?
- Aku sudah tidak
bisa berbuat apa apa lagi, aku malu pada semua orang dan keluargaku, aku ingin
mati aja
- Apapun akan
kulakukan yang penting aku bisa kaya? (berdukun, mencari jalan harampun jadi)
Bagi kita yang
mengalaminya pasti akan mucul bisikan bisikan sesat yang bukannya kebaikan malah
membuat kita semakin hancur dalam kenistaan.
Contohnya:
-
ya udah ngapain kamu hidup uda ga ada gunanya mending mati aja
-
Emang kamu punya tuhan, mana tuhan kamu? Mending kamu ikut aku saja ketempat
xxx disana dia akan membuat kamu kaya, syaratnya mudah kok paling kamu beri
sajen benda xxx, paling minta tumbal xxx.
2. Titik jenuh dalam
keadaan berlimpah harta
Hal ini akan terjadi juga bagi kita yang sudah memiliki semua yang
kita mau, harta berlimpah, kecantikan, ketampanan, sehingga tidak tahu lagi
akan mau diapakan harta tersebut, hal ini akan memunculkan sikap;
- Bahwa nanti aku akan mati bersama harta hartaku
tolong dicatat wahai notarisku
- Bukan
tuhan yang membantu aku selama ini, bukan tuhan yang menciptakanku, aku
tidak kenal tuhan, aku yang mencari sendiri tanpa dibantu siapapun,
- Aku
Merusak, aku menhalalkan segala cara tanpa peduli sosial dan alam
- Siang malam aku bekerja hingga
bergelimang harta, Tetapi keluargaku tidak bahagia, keluarga
menjauhiku,sehingga aku terpuruk, masyarakat mencibirku bahwa aku sombong
dan angkuh, jalanku yang kutempuh merusak alam dan merugikan orang lain
- Salah satu
keluargaku mati, aku merasa hartaku tak ada gunanya lagi
- Aku selama
ini mencari harta bukan dengan bantuan tuhan tetapi dengan bantuan Sesembahan,
Sesaji dan tumbal, aku sudah lelah, sudah banyak yang dikorbankan, siapa lagi
yang bakal aku korbankan?
- Aku
bergelimpang harta tetapi penyakit ini terus menggerogoti entah sampai kapan
bisa sembuh, tuhan tidak menyayangiku
- Aku dalam ketakutan
yang teramat sangat, takut ada yang mebunuhku, takut ada yang mengambil
hartaku, Aku takut mati
- Aku sudah muak
dengan hartaku ini yang nantinya tidak bisa kubawa mati, aku mencari tuhan,aku
takut mati, aku ingin tahu sejatiku, aku sudah Tanya sana sini namun tidak
memberikan jawaban pasti dan solusi
3. Titik jenuh Akibat
Pergaulan
Umumnya perasaan ini muncul karena merasa lingkungan kita bergaul
tidak benar kita sulit sekali keluar dari lingkungan tersebut, terutama
Narkoba.
Sikap yang terjadi
adalah:
- Keluagaku, orang tuaku, tidak perduli
dengan aku, aku tidak dianggap apa apa, sehimgga aku terjerumus pergaulan yang
salah, aku berada dala
m kecanduan, aku sudah tidak tahan aku ingin mati saja.
m kecanduan, aku sudah tidak tahan aku ingin mati saja.
- Hartaku kufoya foyakan bersama temanku, tapi
baru aku sadar bahwa ada salah satu keluargaku yang sebenarnya membutuhkan, aku
sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, aku merasa salah satu keluargaku
tersebut telah pergi,membenciku atau sakit bahkan sudah mati karena kelakuanku
- Aku
tahu aku bermain main anti ketuhanan bersama temanku, namun aku tidak bisa
keluar, karena adanya intimidasi, sebenarnya aku jenuh karena itu salah, aku
takut mati dengan cara tidak benar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar