Selasa, 22 Desember 2015

TITIK JENUH


TITIK JENUH

     Sekilas uraian umum, yang sering terjadi dalam kehidupan sosial kita, dapat saya sampaikan yaitu jika seseorang itu mencapai titik kilmaks Kejenuhan atau biasa kita sebut titik jenuh yang memunculkan berbagai macam sikap negatif,
    Mecari jawabawan dari titik jenuh, tidak banyak yang meberikan solusi cara tepat dan terkadang berkesan menggantung, disini saya tidak mempersalahkan siapapun, namun memberikan jawaban berdasarkan pengalaman yang ditemukan dalam berkehidupan sosial, Pengalaman yang ditemukan beberapa nara sumber yang bertemu dan bertamu kepada Ayahanda alm. Nirwan Kasim ataupun Pemuka Birabbikum,.
 Secara Simple Titik Jenuh umumnya terjadi 3hal  dalam kehidupan sosial:

 1. Titik jenuh dalam keadaan miskin
      Titik jenuh ini umumnya terjebak karena keadaan ekonomi yang sudah sangat terjepit, Sehingga muncul sikap apatis dan skeptis, menyendiri, putus harapan, merasa diri ini orang yang paling hina dan tidak berguna,.ingin bunuh diri (dalam diri buat apa hidup didunia ini lagi),
Sehingga muncul sikap:
- Dimanakah Tuhan?
- Masihkah ada orang yang mau membantu?
- Aku sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, aku malu pada semua orang dan keluargaku, aku ingin mati aja
- Apapun akan kulakukan yang penting aku bisa kaya? (berdukun, mencari jalan harampun jadi)
Bagi kita yang mengalaminya pasti akan mucul bisikan bisikan sesat yang bukannya kebaikan malah membuat kita semakin hancur dalam kenistaan.
Contohnya:
-          ya udah ngapain kamu hidup uda ga ada gunanya mending mati aja
-          Emang kamu punya tuhan, mana tuhan kamu? Mending kamu ikut aku saja ketempat xxx disana dia akan membuat kamu kaya, syaratnya mudah kok paling kamu beri sajen benda xxx, paling minta tumbal xxx.

2. Titik jenuh dalam keadaan berlimpah harta
     Hal ini akan terjadi juga bagi kita yang sudah memiliki semua yang kita mau, harta berlimpah, kecantikan, ketampanan, sehingga tidak tahu lagi akan mau diapakan harta tersebut, hal ini akan memunculkan sikap;
-   Bahwa nanti aku akan mati bersama harta hartaku tolong dicatat wahai notarisku
-   Bukan tuhan yang membantu aku selama ini, bukan tuhan yang menciptakanku, aku    tidak kenal tuhan,  aku yang mencari sendiri tanpa dibantu siapapun,
-   Aku Merusak, aku menhalalkan segala cara tanpa peduli sosial dan alam

Namun tidak banyak juga yang bersikap seperti;
-  Siang malam aku bekerja hingga bergelimang harta, Tetapi  keluargaku tidak bahagia, keluarga menjauhiku,sehingga aku terpuruk,  masyarakat mencibirku bahwa aku sombong dan angkuh, jalanku yang kutempuh merusak alam dan merugikan orang lain
Salah satu keluargaku mati, aku merasa hartaku tak ada gunanya lagi
Aku selama ini mencari harta bukan dengan bantuan tuhan tetapi dengan bantuan Sesembahan, Sesaji dan tumbal, aku sudah lelah, sudah banyak yang dikorbankan, siapa lagi yang bakal aku korbankan?
Aku bergelimpang harta tetapi penyakit ini terus menggerogoti entah sampai kapan bisa sembuh, tuhan tidak menyayangiku
- Aku dalam ketakutan yang teramat sangat, takut ada yang mebunuhku, takut ada yang mengambil hartaku, Aku takut mati
- Aku sudah muak dengan hartaku ini yang nantinya tidak bisa kubawa mati, aku mencari tuhan,aku takut mati, aku ingin tahu sejatiku, aku sudah Tanya sana sini namun tidak memberikan jawaban pasti dan solusi

 3. Titik jenuh Akibat Pergaulan
     Umumnya perasaan ini muncul karena merasa lingkungan kita bergaul tidak benar kita sulit sekali keluar dari lingkungan tersebut, terutama Narkoba.
Sikap yang terjadi adalah:
-    Keluagaku, orang tuaku, tidak perduli dengan aku, aku tidak dianggap apa apa, sehimgga aku terjerumus pergaulan yang salah, aku berada dala
m kecanduan, aku sudah tidak tahan aku ingin mati saja.
-    Hartaku kufoya foyakan bersama temanku, tapi baru aku sadar bahwa ada salah satu keluargaku yang sebenarnya membutuhkan, aku sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, aku merasa salah satu keluargaku tersebut telah pergi,membenciku atau sakit bahkan sudah mati karena kelakuanku
-    Aku tahu aku bermain main anti ketuhanan bersama temanku, namun aku tidak bisa keluar, karena adanya intimidasi, sebenarnya aku jenuh karena itu salah, aku takut mati dengan cara tidak benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar