Pengalaman Mati Suri
Nara Sumber: Ibu Desi Putri Mahkota
Lahir : Tanjung karang
Pengalaman Mati Suri, Terjadi pada saat saya berumur 13
tahun,
Assalamualikum wr. Wb,
Ketika itu pada saat
saya tinggal di kampung Blambangan Lampung, bersama satu orang adik saya laki
laki , Saya tinggal bersama Nenek, kakek(Sidai)
dan Uyut saya keturunan kerajaan Blambangan, pada masa itu saya masih kecil dan bertugas mengurusi satu Orang
Tua nenek perempuan(Uyut) yang sudah berumur
121 tahun(kurang lebih) yang selalu ngomong dalam bahasa Belanda, berprilaku
sudah kembali seperti anak kecil umur 5 tahun, satu orang nenek berumur 75tahun
yang sudah pikun, dan satu orang kakek yang sudah pikun juga dan kurang
pedengaran.(Anda bisa bayangkan bagaimana repotnya…namun banyak pelajaran dan manfaatnya
sampai sekarang).
Awal cerita
Ceritanya pada suatu hari saya ingin membersihkan kolam ikan
yang berada dibawah kolong rumah(rumahnya berbentuk rumah Adat), oleh karena
kakek saya memiliki banyak Ayam dan banyak ikan dan besar besar sering diambil
(dicuri) orang lain maka di pinggiran kolam dipasang setrum dengan
tegangan tinggi.
Seingat saya pada saat itu saya menyentuh air kolam namun
tidak melihat ada salah satu kabel yang masuk kedalam air tersebut, maka mental
lah saya tidak tahu berapa jaraknya dan kemudian tidak sadarkan diri.
Menurut keluarga kakek saya, saya dibawa kerumah sakit
yg berada di tengah kota blambangan dalam keadan koma tidak sadarkan diri. saya
tidak sadarkan diri selama 2minggu, dan dokter mengatakan koma.
Masih menurut keluarga kakek saya, pada minggu kedua
saya didiagnosa tidak dapat ditolong lagi alias mati, semua selang dicabut
dari tubuh saya dan keluarga kumpul di pembaringan saya sedang membaca/mengaji ayat
ayat Alqur’ an.
Hanya adik saya yang berumur 12 tahun meyakini keluarga
bahwa saya belum mati, dan mengatakan “tunggulah
beberapa saat lagi, kakak saya masih hidup”.
Selang 1 jam setelah selang dicabut dan hendak dibawa pulang
kerumah, mereka mengatakan bahwa mereka terkejut “ secara tiba tiba bangun dari tempat tidur selayaknya orang baru
bangun tidur dipagi hari”.
Dan Alhamdulillah berkat maha kuasa Allah SWT saya sehat
sampai sekarang dan membagikan pengalaman Spritual saya pada Artikel ini dan
selanjutkan akan saya ceritakan pengalaman saya pada saat selang selang sudah dicabut dan dokter beserta keluarga menyatakan
saya telah mati, (mati suri)
Pengalaman Spiritual
Setelah Kesetrum tersebut dan pada saat tidak sadarkan diri,
saya tidak ingat apa apa, saya hanya merasakan seperti tidur satu hari, padahal
keluarga menyatakan berada dirumah sakit sudah 2 minggu.
Hanya sedikit saja yang saya ingat.
“Pada saat itu saya merasakan saya berada pada suatu gurun
pasir yang kosong, berpegangan tangan dengan seseorang yang mirip saya, tidak ada sesuatu apapun ditempat tersebut, hanya sebentuk garis menuju cahaya tersebut dan dari kejauhan
sebentuk cahaya yang sangat besar sekali".(Waulahualam)
Dan pada saat itu saya mengatakan pada cahaya tersebut “ jangan bawa saya pergi”,"tolong saya
ingin kembali, saya belum membahagiakan ibu saya dan adik adik saya, bawalah
saya nanti ketika saya sudah membahagiakan mereka”.
Dan seketika itu juga cahaya tersebut menghilang.
Dan seketika itu juga saya mendengar suara sayup sayup orang
mengaji, dan kemudian saya terbagun melihat orang disekitar saya dan saya
merasa berada dirumah sakit. Dan kemudian keluarga saya memeluk saya dengan
mengatakan Alhadulillah bahwa Desi hidup kembali.
Saya mencoba mengingat kembali apa yang telah terjadi, saya
melihat tangan saya diperban, kemudian saya ingat terakhir saya kesetrum dirumah kakek saya.
Dan sampai sekarang bekas jahitan dari setruman itu masih
ada diketiga jari kanan tangan saya.
Demikianlah yang dapat saya ceritakan dan saya bagi kepada
khalayak mengenai pengalaman saya tersebut,.
Semoga menjadi manfaat bagi pembaca dan saya. Dan lebih
menguatkan lagi Spiritual kita bahwasanya Allah sang Pencipta itu Maha Kuasa
atas segalanya.
Alhamdulillahirabbil Alamin.
Pengalaman Spiritual 2
Dengan
kejadian Mati Suri banyak membangkitkan dan meningkatkan Spritual saya, saya
ingat atau memori saya tentang masa kecil semenjak lahir hingga usia 5 tahun
masih terekam sampai saat ini.
Dan Segala
sesuatu itu saya sesuaikan dengan logika dan penalaran saya.
Saya ingat
kejadian masa kecil saya sejak dilahirkan kedunia ini, hingga masa kanak kanak.
Awal mulanya Bahwa saya masuk kedalam
sebuah wadah kedalam perut ibu saya,
pada saat
itu saya bermain main senang sekali rasanya, bisa tertawa sepuasya, kesana
kemari tanpa ada yang larang, kemudian ada sesuatu yang mengajak saya bermain
untuk masuk ke suatu tempat,
Saya
menyaksikan bahwa wadah tersebut kosong belum diisi, kemudian saya masuk dan menyesuaikan
diri dengan wadah tersebut, beberapa saat kemudian saya melihat Dunia ini,
melihat kedua orang tua dan keluarga saya, saya menangis karena saya sudah
tidak dapat bermain lagi saya harus bekerja membawa wadah ini dengan nama Desi Putri Mahkota.
Pada masa
umur 1tahun saya mulai menerima kenyataan bahwa saya ada dalam wujud manusia,
dan saya senang wujud tersebut karena paling sempurna dari mahluk lain.
Saya pada
masa itu senang bermain sendiri dan digoda atau diajak bercanda mahluk lain,
bermacam macam bentuknya yang ajak saya bermain tersebut.
Saya melihat
juga ada suatu bentuk yang mirip dengan saya dan banyak mengobrol dengannya.
Pada umur 3
sampai 5 tahun saya suka bermain dengan
orang orang yang bentuknya kecil dan lucu sekuruan jari manis saya , ada
sekitar 5 orang, mereka ajak saya bermain ditanah, terkadang saya angkat mereka
dan saya letakkan ditangan saya.
Saya diajak melihat bentuk air, tanah, angin, api dan
mengajari saya manfaat keempat unsur tersebut.
Saya diajak melihat
bentuk orang yang memiliki wadah ada tiga cahaya dalam manusia tersebut, ada
bentuknya baik disisi selah bahu kanan, ada bentuknya tidak baik berada disisi
bahu kiri, dan ada satu bentuk sendiri berada ditengah wadah tersebut.
Terkadang
saya tertawa sendiri melihat yang kanan dan kiri mengarahkan cahaya yang
ditengah tersebut.
Lucu banget
menurut saya karena wadah tersbut kadang kala seperti bingung, mondar mandir
bolak balik.
Ternyata
begitulah manusia.
Itulah
sedikit pengalaman saya yang saya ingat setelah mati suri dan hidup sampai
sekarang. Mudah mudahan saya dapat mebagi pengalaman saya pada artikel
selanjutnya.
Semoga
menjadi manfaat bagi pembaca dan saya. Dan lebih menguatkan lagi Spiritual kita
bahwasanya Allah sang Pencipta itu Maha Kuasa atas segalanya.
Alhamdulillahirabbil
Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar